berusaha jujur pada diri sendiri, wanita bodoh.

kadang saya harus menyadari bahwa saya wanita bodoh. mungkin begitu juga demikian dengan wanita2 lain di dunia ini. berkali2 disakiti. memberi maaf, dan semuanya berjalan seolah2 tidak ada yang terjadi, lalu kesalahan yang sama di ulang lagi. dan siklus yang sama terus menerus berulang.

seharusnya saya sadar, bahwa kesalahan yang berulang terus itu tidak bisa diberi toleransi lagi. tapi itulah yang terjadi. saya terlalu sering memberikan toleransi dan menutup mata bahwa dia akan berulah lagi dan terus menerus melakukan kesalahan yang sama. andai aku boleh menyebutkan nama, sederat nama akan terucap. bukan lagi dengan hitungan jari. tetapi belasan bahkan puluhan. wanita2 lain itu terus menerus meneror saya, memberikan saya sebuah tekanan dan menggoyahkan keyakinan saya.

di satu titik, terkadang saya menyerah, dan memasrahkan semuanya pada keadaan sambil menyesali nasib yang mungkin tidak berpihak pada saya. meyakini bahwa dalam hidup saya hanya aka menerima sebuah pengkhianatan dan sakit dari seorang laki2.
di satu titik, terkadang saya juga tidak menyerah dan terus berjuang tetapi pada akhirnya saya menyadari bahwa semua yang saya perjuangkan sia sia saat semuanya berulang kembali.

saya mencintai seorang adam. saya menyakini dia diciptakan untuk saya. saya menyakini dia adalah belahan hidup saya. tetapi sepertinya semua keyakinan itu salah. saya terlalu banyak memberi cinta. saya terlalu banyak memberi maaf. dan saya terlalu banyak memberi harapan.

saat semuanya itu sudah berjalan. saya menyadari bahwa saya hanyalah wanita bodoh. yang memberikan semuanya itu dengan sia-sia. karena dia diciptakan bukan untuk saya, tetapi untuk menyakiti saya.

bertemu dengannya bukanlah sebuah kesalahan, tetapi itu menjadi sebuah kesalahan saat saya mempercayai semua kata2nya tanpa bukti. dia bohong saat berkata "akan selalu menyimpan rasa itu hingga mati" dan dia juga bohong saat berkata "tidak ada yang bisa menggantikan kamu" apabila ada lelaki berkata seperti itu, tandanya dia berbohong dengan segenap hatinya. :)

tidak munafik, saya juga wanita bodoh yang mencintainya dan memberikan segalanya, tetapi sekali lagi itu adalah sebuah kesalahan dari seorang wanita bodoh seperti saya. saat saya berjuang untuknya, dengan cara saya sendiri, ternyata cara itu tidak bisa diterima akal olehnya. saat dia berjuang, dengan caranya sendiri, ternyata cara itu juga tidak bisa diterima akal oleh saya. semuanya tidak bisa bertemu di satu titik. apa yang salah? tidak ada yang salah, yang salah adalah wnaita bodoh ini mungkin.

dan sekali lagi, saya dikalahkan oleh seorang wanita. wanita yang benar2 baru dalam hidupnya. baru saja datang, baru saja memberikan rasa nyaman. baru saja memberikan rasa bahagia. saya harus mengakuinya, untuk hal2 kecil yang remeh dia telah mengalahkan saya. saya mungkin pintar, smart, bekerja, berpenghasilan tetap, bakal memiliki usaha sendiri, tetapi saya tidaklah cukup pintar dibanding wanita itu. yang mampu membuka hp dia dan menemukan nomor saya lalu meneror saya, sementara se umur2 saya tak pernah boleh membuka bahkan memegang hp miliknya. dia bahkan tak bisa melarang wanita itu meneror saya setiap saat dengan kata2 kasar dan menusuk hati (andai air mata saya tak kering, saya pasti menangis). dia tak bisa melarang wanita itu menghina saya habis2an. dia juga bisa berjalan bahagia bersama wanita itu, menyusuri sore dan malam berdua, yang tak pernah dilakukannya bersama saya. dia pernah bilang, rasa nyaman itu hanya bersama saya. dan ada pada saya. tetapi sekali lagi, dia bohong dengan sepenuh hati :)karena ternyata dengan mudah bisa dia temukan dengan wanita lain. :) saya hanya memaksakan diri tersenyum memahami itu.

mungkin inilah nasib saya sebagai wanita bodoh. dibohongi dan disakiti. saya sudah pasrah dengan keadaan. semoga kamu bahagia, karena kebahagiaanmu adalah bukti rasa sayang seorang asri. biarlah aku sakit sendiri di sini, asalkan kamu bahagian disana. aku merelakanmu.