bersahabat dengan masa lalu.

saat kamu bilang "aku capek ngurusin kamu tiga tahun ini". rasanya hatiku remuk. rasanya semua usahaku sia-sia. aku sabar menghadapi kamu tiga tahun ini, dengan harapan kamu akan ada sampai akhir hayat. ternyata dengan mudahnya kamu bilang "aku capek ngurusin kamu tiga tahun ini!" padahal apa kamu masih ingat, bagaimana aku menunggu perubahan kamu menjadi lebih baik dengan usaha berderai air mata dan jalan yang terseok-seok..

apa kamu masih ingat bagaimana semua teror itu aku hadapi, bagaimana wanita2 itu aku pancang dengan tegar, bagaimana obat2mu aku lawan dengan tangis, bagaimana teman2mu aku tatap dengan garang, bagaimana kehidupanmu aku tata dengan cinta. semua rasanya sia-sia sewaktu kamu bilang "aku capek ngurusin kamu tiga tahun ini" sementara aku bertahan tiga tahun ini dengan lelah, hasil akhirnya sia-sia belaka.

kamu memintaku mengikuti aturanmu. sementara kamu tidak pernah mengikuti aturanku. jika pernah, lantas kenapa kamu buat gambar permanen itu!!! ini tidak adil buatku. aku bersusah payah memperbaiki semuanya, tapi kamu selalu menghancurkan usahaku dengan mudahnya tanpa melihat tujuanku melakukannya. kamu tau rasanya sakit!!!!!!!

andai kamu tau, rasa sakit itu sama dengan cairan putih yang terus menerus keluar. rasanya gatal menyerang hingga berdarah namun kamu tak pernah tahu. sekarangpun rasanya sakit, merah, berdarah, dan gatal. namun kamu tak pernah tau..

sementara aku tau disana kamu tidak pernah kekurangan wanita. selalu saja ada wanita lain yang tak bisa aku cegah. mereka yang selalu memberikan perhatian lebih padamu. tidak seperti aku yang sibuk bekerja dengan urusanku sendiri. dan aku tau suatu saat, kamu akan meninggalkan aku demi wanita lain, dengan atau tanpa rasa yang sama seperti denganku yang jelas kamu akan pergi dengan wanita lain.

dan sekarang, aku harus belajar bersahabat dengan masa lalu.